Senin, 17 Mei 2010

Pemuja cinta qu rindu..

Pemuja cinta  qu  rindu..
Ketika q memiliki rasa yang teramat dalam pada dirimu
Ketika apa yang sedang q rasa ta’dapat tertahankan
teramat ingin q untuk bertemu drimu..
Berjalan berdampingan berbagi kasih

Namun..
 Kecewa yang ku rasa ketika q tau kau ternyata ta’merasakan hal yang sama seperti yang ku rasa saat ini.

Kau telah mendapatkan apa yang sangat aq dambakan saat ini.
Sebuah kasih sayang yang hangat dari orang-orang di sekitarmu yang telah membuatmu mematahkan rasamu untukq
Rekan..
Sahabatmu..
Dan juga,
Dia..

Dia..
Selalu menghiasi di sela-sela mimpimu
Memberikan senyum terbaiknya hanya untukmu
Seolah kamulah pria yang paling sempurna di alam raya ini..

Saat itu,.. q panjat syukur dalam hati q
saat kau anggap dia hanyalah masa lalumu
saat Cinta dan sayangmu telah kau curahkan seutuhnya untukku
cinta mu hangat & benar nyata q rasakan,
namun hanya batas itu..

sekarang..
Disaat cinta qta mulai hambar
Disaat dilema mulai menyelimuti rasa qta..
Kau mulai menghirup rasamu bersamanya..
Cinta kasih yang dia berikan selama ini tak tersia-siakan ketika kau mengatakan bahwa cinta kasihnya mulai tumbuh dan mewangi dalam hatimu..

Perih rasanya mendapati kenyataan ini..

Yang bsa q lakukan hanya berjalan menyusuri jalan yang kelam ini
Mencari serpihan-serpihan cinta yang mungkin kau tinggalkan
Berharap..
Semoga serpihan itu masih ada untukqu..

Pahitnya sebuah kejujuran



Cemburu..
Sakit..
Perih..
Rasa itu seakan saling berargumen saat mendapati suatu pernyataan dr seorang anak adam yang selama ini telah menjadi pangeran hatiq.
Pernyataan yang sangat diplomatis namun lugas menyayat dalam kalbuq.

Mencoba tuk berdalih “telan saja smua, karna inilah kenyataan hidup”

Namun..
Jiwa ini rasanya belum sanggup tuk menerimanya
Merasakan sakit & perihnya pernah di hianati

Sesaknya dada ini..
saat mendengar pernyataan bahwa hatinya pernah terbagi

Sakitnya jiwa ini..
saat rasa cemburu mulai bergejolak
membayangkan saat drimu tengah bersamanya..

Ya Tuhan..mengapa jiwa ini menjadi begitu rapuh tuk menerima kenyataan ini..
 
Copyright 2009 DaPuR dYaH