Jumat, 13 Desember 2019

Syukur

saat rasa syukurku mulai pudar,Allah menampakkan jasad saudaraku,beliau terbujur kaku di hadapanku,lepas sudah seluruh nikmat dunia yang beliau terima selama ini.

saat aku mulai mengeluh karna penatnya hariku,Allah membimbingku untuk menjenguk saudariku yang baru saja lepas dari penyakit ganas,hari-hari beliau hanya di habiskan dg merebahkan diri di ranjangnya,merasakan sakitnya bekas sayatan pisau dokter,serta serpihan-serpihan penyakit yang masih tersisa.berkurang sudah nikmat hidup yang beliau terima.

saat aku mulai merasa bosan dengan aktifitas hidup ini,Allah menggiringku untuk menjenguk  saudariku yang baru saja punya kontrakan baru.mereka terlihat bahagia memiliki tempat hunian baru,walaupun itu hanya sekedar kontrak,sedangkan Allah telah lebih dahulu mengutus malaikatNya untuk memberikan rezeki tak terkira berupa rumah,suami, anak-anak,serta kesehatan yang selalu mendampingi untuk menyempurnakan ibadahku.

Ya Allah..betapa banyak nikmat yang telah engkau berikan padaku,bahkan sebelum aku sempat menengadah kepadaMu. Allah memberikan fasilitas hidup terbaik melebihi orang-orang yang hidup sebelum di jamanku.

seandainya diriku di takdirkan di lahirkan di jaman peperangan,aku tidak bisa membayangkan betapa suramnya hari-hari yang di habiskan dengan ketakutkan kedatangan penjajah belanda di siang hari,gelap dan dinginnya di malam hari,serta kelaparan yang menimpa rakyat pada saat itu.disini aku hidup dengan nikmat yang bahkan tidak bisa di bayangkan oleh orang jaman dahulu,ingin pergi ada kendaraan,ingin makan ada layanan pesan antar,bahkan ada handphone yang selalu menjadi asisten setiaku,kapanpun dan dimanapun aku berada.

aku pernah berfikir bahwa hidup seekor lebah  lebih mudah dariku, dia hanya menghabiskan hidupnya untuk beramal dan bertasbih kepada Allah,setelah itu dia mati dan tidak ada neraka yg panas menantinya,tapi ternyata fikiranku salah,Allah telah menjanjikan surga firdaus bagi   hambanya yang di kehendaki,,

ya Allah maafkan hambamu yang lemah ini,,yang tak mampu mengukir rasa syukur di dalam hatinya,,
لَاإِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin

Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al‐Anbiya': 87).

 
Copyright 2009 DaPuR dYaH